BerandaNews8 Hewan yang Katanya Bisa Mendeteksi Bencana Alam

8 Hewan yang Katanya Bisa Mendeteksi Bencana Alam

Apakah benar ada hewan-hewan yang memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi bencana alam?

Bencana alam menjadi ancaman yang menakutkan bagi banyak orang, karena seringkali datang tanpa aba-aba yang jelas, meninggalkan tragedi dan kerusakan yang mendalam.  Namun, sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mempercayai kisah-kisah tentang hewan-hewan misterius yang memiliki kemampuan unik untuk merasakan dan mendeteksi bencana alam yang akan datang.

Dalam beberapa peristiwa di Indonesia, tragedi bencana gempa di RI sering kali dikaitkan dengan tanda-tanda aneh kelakuan hewan yang mampu untuk mendeteksi gempa. Kita sering menemukan cerita tentang kucing yang berlarian gelisah sebelum gempa bumi terjadi, hiu yang menghindari wilayah-wilayah sebelum tsunami menerjang, dan burung-burung yang berkumpul dalam kelompok yang aneh sebelum badai dahsyat melanda. Pertanyaannya, apakah mitos ini semata-mata hasil imajinasi manusia, ataukah ada benarnya?

Menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membahas tentang 8 hewan yang katanya memiliki kemampuan luar biasa dalam mendeteksi bencana alam. Mencari kebenaran ilmiah di balik mitos-mitos ini dan mengupas apakah hewan-hewan tersebut benar-benar memiliki indra prediksi yang tajam atau sekadar menjadi cerita rakyat belaka.

8 Hewan yang Bisa Mendeteksi Bencana Alam

8 hewan yang dianggap ajaib, karena mampu memberikan sinyal kepada manusia untuk waspada bencana alam yang akan terjadi. Apalagi hewan memang diciptakan dengan sensor tubuh yang lebih sensitif pada kondisi alam ketimbang tubuh manusia.

Kucing

kucing mampu mendeteksi gempa
sumber :unsplash

Kucing menjadi salah satu hewan yang disebut mampu memberikan deteksi alam tentang bencana. Kucing selain memiliki tingkat kepekaan yang luar biasa terhadap lingkungan sekitarnya, juga memiliki kemampuan mendeteksi gempa bumi.

Biasanya tingkah laku yang diberikan kucing selang beberapa hari sebelum bencana datang akan terlihat aneh. Kucing akan terlihat mudah stres, hal ini di perkirakan bahwa kucing telah mengetahui gejala ancaman melalui pendengarannya.

Hiu

Hiu dianggap oleh beberapa kelompok masyarakat sebagai penanda akan datangnya gempa bumi. Apakah kemampuan indra mereka yang luar biasa benar-benar mampu mengantisipasi bencana alam?

Pada kenyataannya, Hiu sangat sensitif pada perubahan suhu air. Karena kemampuannya inilah ikan hiu dipercaya mampu memprediksi akan datangnya bencana badai. Ikan hiu biasanya akan berkumpul di area tempat terjadinya badai besar. Ini karena ikan hiu memang hewan yang suka memburu badai.

Anjing

anjing si pendeteksi gempa
sumber :unsplash

Anjing telah menjadi teman manusia selama ribuan tahun dan dikaitkan dengan kemampuan prediksi terhadap bencana alam. Beberapa anjing dikabarkan menggonggong atau berperilaku gelisah sebelum terjadi gempa atau badai.

Para ilmuwan percaya bahwa anjing memiliki indera yang sensitif terhadap perubahan elektromagnetik dan suara rendah, yang mungkin membuat mereka lebih peka terhadap aktivitas geologis atau perubahan cuaca yang mendahului bencana alam.

Gajah

Gajah merupakan hewan yang cerdas dan sosial, Hewan ini juga dikaitkan dengan kemampuan memberikan prediksi akan bencana alam, khususnya gempa bumi. Beberapa laporan mengisahkan bahwa gajah berperilaku gelisah, berteriak, atau bahkan mencoba meninggalkan wilayah tertentu sebelum terjadi gempa.

Namun, seperti halnya dengan hewan-hewan sebelumnya, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas dan belum terverifikasi dengan baik. Beberapa perilaku gajah mungkin lebih terkait dengan reaksi terhadap perubahan lingkungan atau situasi yang tidak biasa daripada kemampuan prediksi mereka.

Lebah

Lebah telah lama dikenal karena sistem navigasi mereka yang luar biasa dan kemampuan untuk menemukan jalur pulang yang tepat. Beberapa orang percaya bahwa perilaku lebah, seperti keluar dari sarang secara massal sebelum gempa, adalah tanda bahwa bencana akan terjadi. Meskipun perilaku semacam itu di percaya sebagian masyarakat Indonesia, namun bukti ilmiah yang kuat masih sangat terbatas.

Para ilmuwan mencatat bahwa perilaku lebah ini mungkin lebih terkait dengan perubahan lingkungan atau tekanan atmosfer yang terjadi sebelum bencana daripada kemampuan prediksi bencana.

Semut Merah

Semut merah sering kali muncul dalam jumlah besar sebelum bencana alam, terutama gempa bumi. Beberapa orang percaya bahwa kemunculan semut merah ini adalah pertanda akan datangnya bencana.

Beberapa ahli berpendapat, Gabriele Berberich dari Universitas Duisburg-Essen di Jerman melakukan penelitian pada semut dan menemukan bahwa hewan ini mampu mendeteksi gejala dini gempa. Semut merah dapat mendeteksi perubahan medan elektromagnetik di bumi dan merasakan emisi karbondioksida sebelum bencana datang.

Biasanya semut merah akan membubarkan diri secara bersamaan dari sarangnya dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Burung

burung bangau terbang yang mampu mendeteksi gempa
sumber :unsplash

Burung, khususnya burung Bangau, sering dikaitkan dengan kemampuan meramalkan cuaca dan bencana alam. Peristiwa burung bangau yang biasanya hidup dengan normal di kawasan sekitar pantai, tiba-tiba saja berbondong-bondong terbang menjauh dari area pantai. Gejala ini padahal tak pernah terjadi sebelumnya. Dari sanalah burung bangau dipercaya sebagai salah satu hewan pendeteksi bencana alam.

Oarfish

Oarfish, ikan langka yang tinggal di kedalaman laut, juga dikaitkan dengan kemampuan meramalkan gempa bumi.  Beberapa mitos yang beredar di sekitar ikan oarfish adalah bahwa ikan ini muncul di perairan dangkal dan terdampar di pantai sebelum terjadi gempa bumi. Beberapa orang bahkan menganggap ikan oarfish sebagai ikan penanda gempa.

Penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa ikan oarfish muncul di permukaan laut karena faktor lingkungan, dimana getaran di dasar laut yang disebabkan oleh aktivitas seismik membuat ikan Oarfish naik ke permukaan laut.

Kesimpulan

Meskipun mitos dan keyakinan tentang hewan-hewan yang dapat mendeteksi bencana alam telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi manusia selama berabad-abad, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung klaim ini. Perilaku hewan-hewan tersebut mungkin lebih berkaitan dengan insting alami mereka, indera mereka yang sensitif terhadap perubahan lingkungan, atau perubahan cuaca dan atmosfer yang terjadi sebelum bencana alam, daripada kemampuan prediksi yang luar biasa.

Namun sampai saat ini, banyak kesalahpahaman yang masih menyelimuti mitos dan kepercayaan tentang hewan-hewan penjaga alam ini.

Semoga artikel ini bermanfaat, dan sampai jumpa.

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Populer